Mbolang – Backpacker

Sebuah mimpi untuk kenyataan masa depan

Menikmati alam, menjadi sebuah hal yang cukup menenangkan hati saya. Saya sering melakukan itu sendiri saja. Memandang langit malam penuh bintang pun, sudah memberikan rasa ketenangan tersendiri. Melihat hijaunya sawah di pedesaan pegunungan, memberikan kesejukan buat hati saya. Ya, itu semua ciptaan Allah Yang Maha Esa, yang harus kita syukuri dan nikmati.

Beberapa waktu yang lalu, tercetus keinginan kuat untuk bertualang. Yah, niat ini nggak muncul begitu saja sih, tentunya dengan trigger-trigger tertentu. Salah satu mimpi saya memang adalah keliling dunia. Tapi itu masih lama, setidaknya dalam waktu 3-5 tahun baru bisa terwujud. Tapi hasrat untuk bertualang kan nggak harus hanya keliling dunia yang membutuhkan banyak uang. Dengan sebuah tas punggung saja, saya pikir bisa bertualang juga, setidaknya untuk keliling Indonesia.

Awalnya dulu pingin keliling Indonesia dengan hanya modal sepeda motor saja. Tapi apa daya, karena alasan keamanan dan ketersediaan sepeda motor untuk keluarga, saya harus mengurungkan niat tersebut. Alternatif lain adalah dengan murni backpacker-an dan naik angkutan umum. Wah, tapi dipikir-pikir itu bakal mengeluarkan cost yang besar nih.

Tapi, karakter saya yang sedikit demi sedikit berubah dari melankolis-plegmatis menjadi orang yang lebih suka bergaul, menemukan suatu solusi dan semakin memperkuat keinginan saya. Saya pikir, nggak perlu duit banyak, asal punya kenalan banyak temen di kota-kota lain, bisa jadi “penghemat” biaya bertualang. Hehe.

Alhasil, sekarang ini saya sedang mencoba untuk berhubungan lagi dengan semua orang yang saya kenal, yang lokasinya nggak di Malang. Tujuan utamanya ya untuk nyari shortcut penghemat biaya bertualang dan sumber informasi. Ya kalo kenalan itu nggak available, setidaknya bisa menjalin silaturrahmi lagi lah.

Meskipun mbolang, yang namanya perjalanan itu harus direncanakan sebaik mungkin, dan setepat mungkin. Jangan sampai terjadi salah arah, yang malah bikin ribet. Di post ini, saya mau nyoba merencanakan segala persiapan mbolang saya. Persiapan itu bisa menyangkut banyak hal, dari segi diri sendiri, biaya, peralatan, rute, waktu, dan sebagainya.

Dari segi waktu, saya plot ini bakal saya jalani waktu liburan semester depan. Kenapa? Mengingat bakal lamanya perjalanan mbolang ini, saya rasa nggak bisa melakukannya dalam waktu 2-4 hari saja. Nanggung lah. Apalagi dengan tujuan saya yang benar-benar pingin menikmati alam. Kemarin aja mbolang ke Bali selama 5 hari masih belum bisa dianggap cukup. Paling nggak, ini butuh waktu 2 minggu. Jadi, waktu yang paling memungkinkan adalah liburan semester depan.

Dari segi rute atau tujuan, saya masih belum yakin. Yang pasti, kalau ke barat, tujuan akhirnya ya Palembang, karena di sana ada sodara saya. Kalau ke timur, mungkin tujuan akhirnya adalah Makassar, karena saya punya banyak teman di sana, hasil dari LC VDMS. Untuk rute di antaranya, masih belum fix. Beberapa bayangan, ya ke tempat temen-temen yang ada di luar kota itu. Ada yang di Jogja, Semarang, Bandung, Bogor, dan sebagainya. Pastinya nanti mampir di setiap kota yang ada kenalannya, untuk menghabiskan waktu. Bisa jadi nanti juga nyari sodara-sodara jauh yang masih kenalannya bokap. Malah enak kalo gitu, memanfaatkan nama bokap. Haha. Setidaknya kan sekarang ada HP yang bisa memudahkan komunikasi kalau-kalau nyasar.

Dari segi peralatan atau apa yang harus saya bawa, setidaknya butuh satu tas punggung. Ya iyalah, namanya juga backpacker-an. Totalnya, mungkin cukup bawa 2 tas, satu punggung dan satu jinjing untuk segala peralatan termasuk baju dan sebagainya. Payung, wajib dibawa biar gak kehujanan. Peralatan mandi termasuk handuk, juga wajib dibawa. Ipod, mungkin penting untuk menemani kesendirian. Alat sholat, paling nggak sarung dan sajadah juga wajib, beserta kompas untuk menentukan arah kiblat. Kartu identitas juga penting. Jangan sampai niatnya bertualang, malah dianggep komplotan teroris. Haha. Lainnya, masih belum kepikir deh.

Dari segi biaya, ini nih yang mesti dipikir. Tapi ini juga baru bisa dihitung setelah rute perjalanan fix. Diasumsikan aja, naek bus dari Malang ke Surabaya aja kalo ekonomi masih butuh sekitar 10rb. Belum lagi untuk makan sehari-harinya. Untuk ojek dan angkot di kota, pasti keluar duit juga. Ini yang mesti dipikirin bener-bener deh, dan juga harus dipersiapkan. Mumpung masih ada waktu sekitar 5-6 bulan, harus kerja keras cari duit buat modal perjalanannya.

Perisapan fisik, tentu juga penting. Badan harus sehat dan kuat untuk jalan sejauh apapun. Ini berarti, mulai sekarang saya harus membiasakan olahraga lagi nih, biar gak gampang capek. Maklum, sejak masuk kuliah, nyaris nggak pernah olahraga lagi. Kesiapan hati juga penting, jangan sampai perjalanan ini akan menjadi penyesalan di masa depan.

Untuk teman perjalanan, sampai sekarang saya belum nemu, lagian juga belum koar-koar kalau pingin melakukan ini. Tapi, rasanya butuh deh setidaknya 1 temen yang punya banyak kenalan juga, biar bisa dapat “penghemat” tambahan. Hehe. Tapi juga jangan banyak-banyak, bisa repot nantinya kalau mau numpang tidur. Hehe.

Tentunya perjalanan ini akan membuat saya yang biasanya hanya duduk diam di depan laptop dengan jari-jari bergerak-gerak sendiri menjadi sosok yang berbeda. Dan tentunya, saya jadi harus rela berlama-lama meninggalkan dunia online. Keluarga, teman, dan orang-orang dekat saya juga harus saya tinggalkan sementara waktu. Melepaskan sementara dunia yang selama ini menjadi tempat saya, untuk memulai pengalaman baru. Yah, semoga mimpi ini bisa benar-benar terwujud. Setelah mimpi ini terwujud, giliran berikutnya adalah mencari kenalan-kenalan di luar negeri, untuk melakukan hal yang sama. Hehe. Ganbatte!!!

Ini adalah repost dari blog saya yang sebelumnya.

2 Comments

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.