Saatnya kreasi gila
Malam tahun baru rame-rame di perumahan tercinta. Tapi begitu sampe rumah, ya sendirian lagi gara-gara satu rumah pada ke rumah saudara di Mojokerto. Alhasil, mau nggak mau pagi ini mesti siapin sarapan sendiri. Lihat di lemari, ada mie instant banyak banget. Mau masak kok ya males, pasti rasanya biasa aja. Oia, semalam udah ada stok roti tawar favorit. Ini rasanya bisa dimanfaatkan.
Mau ngasih selai atau meses kok rasanya males dan biasa aja. Akhirnya makan beberapa potong dengan benar-benar tawar. Tapi kepikiran lagi, enaknya dibikin apa ya? Usut punya usut, ide gila saya muncul karena ada beberapa bahan tambahan. Saya bikin menu sarapan sendiri dengan roti tawar, yoghurt, selai, meses, dan sirup yang ada di meja makan.
Buat yang nggak suka kecut, gak suka yoghurt, dan benci makanan aneh-aneh, tapi suka coba-coba, sebaiknya nggak membaca kelanjutan post ini daripada keracunan mental. Hehe…
Okeh, berbekal roti favorit dengan merk Bima, yang saya akui jauh lebih empuk dan enak daripada sari roti yang ada di supermarket-supermarket ituh. Karena semalam gak ada yang kotak, jadinya beli roti tawar oval. Memang roti tawar oval lebih empuk daripada yang kotak karena nggak dipadatkan jadi bentuk kotak.
Nah, roti tawar itu saya ambil 2 atau 3 potong, disobek-sobek jadi potongan kecil, ditaruh di mangkok. Kalo gini jadi ngebayangin es puter yang dimakan pakai roti itu, weenaaaak. Ehm, ide ini emang terinspirasi dari situ sih.
Lanjut, di meja makan ada selai strawberry dan nanas. Pastinya, manfaatin donk. Ambil sedikit aja, dioles acak ke roti yang ada di mangkok tadi.
Selesai, terus buka kulkas, ambil sekotak tupperware berisi yoghurt buatan nyokap. Kecut-kecut mantab. Sayangnya ini bukan yang starter, jadi kurang sip dikit. Maklum, kalau yang starter, berat di ongkos karena harga bahannya mahal. Tapi tetep enak kok, dan tentunya bergizi. Sekotak ini masih fresh, saya buka dan sedikit diaduk biar rata.
Disendok terus dituangkan ke mangkok tadi. Suka-suka lah, tapi kalau saya ya sekalian banyak aja. Eh tapinya, rasanya salah langkah deh. Kan selainya jadi ketutupan. Biarin lah, yang penting enak. Siapa tahu nanti ada sensasi tersendiri.
Tahap terakhir, ambil meses ceres dan sirup marjan rasa cocopandan. Buat nambah rasa, saya tuangkan sirup secukupnya biar yoghurtnya gak terlalu kecut, dan taburkan meses ceres sesuka saya. Hehe… Selesai deh.
Mantab! Saya coba di sendokan pertama, pas yang banyak yoghurtnya, kerasa kecut-kecut wenak. Sendokan kedua, eh ada selai strawberry nyangkut, manisnya mantab. Sendokan ketiga, banyak mesesnya, kerasa kecut ditambah cokelat yang mantab. Sendokan keempat, semakin mengejutkan. Rasanya rame banget, kayak macetnya jalan depan pintu keluar UB ke Soekarno-Hatta waktu sore-sore. Boleh dicoba deh kapan-kapan lagi. Sarapan kali ini, semoga gak bikin perut berteriak. Hehe…
Sebenarnya, ini sarapan jam 11 siang, karena baru bangun jam 9 akibat begadang tahun baruan. Sekarang jadi disorientasi waktu, kerasanya masih pagi.
5 Comments
divardha
January 1, 2011 at 12:41 pm*glek*
itu enak banget (kayaknya).. mau yoghurtnyaaaaa *lap iler*
Haqqi
January 3, 2011 at 9:47 pmsini2, masih ada sekotak tupperware besar. enak kok emang, bukan cuma “kayaknya”.. hehe..
bundadontworry
January 19, 2011 at 10:30 amsarapannya pasti enak banget dan fresh
yoghurt nya bikin ngiler, pasti okeh banget, krn bikinan Mama sendiri
tapi, kalau dah jam 11 ,bukan sarapan lagi kali ya Haqqi
namanya brunch………..
salam
Haqqi
January 19, 2011 at 1:16 pmyup, jelas enak donk.. tapi enak gak enak kan tergantung selera..
eh, tetep sarapan, soalnya belum sarapan.. hehe..
Pingback:
February 8, 2011 at 11:13 am