10 tahun nggak ketemu?
Sepertinya sekali lagi saya harus terima kasih kepada Mark Zuckerberg, berkat Facebook yang bisa mempertemukan para teman lama. Entah kenapa, lulusan SD saya waktu itu nggak ada buku kenangan. Jadi bener-bener susah tuh kalau mau mengontak teman-teman jaman seragam merah putih itu. Saya sendiri, alih-alih jadi seorang networker seperti sekarang, dulu saya adalah pemalu yang lebih suka berteman dengan orang itu-itu aja. Dan karena dulu kelas dibuat ranking pararel, saya yang hampir selalu masuk kelas unggulan, ya temannya itu-itu aja.
Berawal dari celetukan salah seorang teman untuk mengadakan buka bersama melalui wall di group Facebook, saya pun ikut nimbrung mendukung hal tersebut. Ya seperti bisa diperkirakan, acara seperti ini pasti tingkat koordinasinya berada pada level yang sangat rendah. Jarang ada teman yang mau take in charge, mengingat hubungan emosional antar teman SD itu masih belum terlalu kuat.
Mungkin masih banyak yang lebih suka bertanya “eh, kamu ikutan buber reuni SD itu ga?” ke teman gank-nya jaman SD dulu. Wajar sih, daripada sampai di TKP malah celingak-celinguk nggak ingat siapa-siapa. Dan biasanya, yang bertanya itu kemungkinan besar nggak akan datang, apalagi kalau yang ditanyai juga nggak datang. Tapi buat saya yang dulu amat sangat cupu, justru inilah sebuah kesempatan untuk menjalin lagi pertemanan-yang-terlupakan. Tssaaaah..
Ya, nyatanya itu yang terjadi hari ini. Setelah wacana yang dikoarkan di group Facebook, mau nggak mau harus ada yang take in charge. Kemarin, pas buber SMA, nggak disangka saya malah ketemu PIC buber SD ini. Karena lagi nggak terlalu repot, ikutan bantu aja deh. Sudah sejak sekitar 10 tahun nggak ketemu, masak buat handle gini aja gak bisa.
Akhirnya, diputuskanlah waktu buka bersama pada tanggal 28 Agustus 2011, bertempat di Ocean Garden. Jangan tanya saya sudah buber di tempat itu berapa kali ya, yang pasti saya sudah bosen dengan menunya. Dan seorang wanita yang berjasa dalam pengaturan event ini adalah Marise, yang mana pas dulu waktu SD saya juga nyaris gak kenal. Awalnya, tempat yang dipesan hanya untuk 10 orang. Sedikit pesimis sih, setelah denger-denger dari teman SMP-SMA yang se-SD pada gak bisa datang entah kenapa.
Eh ternyata, kita tadi malah umpel-umpelan di tempat yang wajarnya hanya cukup diisi oleh 20 orang. Tercatat di lembar tanda tangan, ada 26 teman yang hadir di acara makan. Belum lagi yang nyusul di acara berikutnya. Masih jauh dari jumlah lulusan angkatan kita sih, tapi lumayan lah. Dadakan sih.
Kita awali acara dengan saling mengingat nama dan kenangan jaman dulu. Saya sendiri, nggak semuanya saya ingat nama ataupun wujudnya. Yang pasti, sahabat lama saya, Evan, juga datang jauh-jauh dari Singapura. Beberapa yang datang juga masih satu SMA, jadi nggak seberapa pangling. Semua yang datang rata kok, dari berbagai kelas. Alhasil acaranya jadi lebih seru.
Dari sekedar perkenalan singkat dan basa-basi, ada berbagai cerita yang bisa diamati. Ada yang jurusan farmasi, aerospace, akuntansi, tata kota, manajemen, tata rias, mesin, dan sebagainya. Bayangkan, itu semua adalah aset yang sangat berharga bila dilihat dari sisi networking. Ada yang sudah kerja, maupun yang masih bismillah mengerjakan skripsi. Ada yang berubah banget dari ingatan jaman SD, ada yang kesannya tetep gitu-gitu aja.
Selesai dari acara buka bersama, nggak asyik kalau langsung pulang. Nggak ada rencana di awal sih, tapi akhirnya kita semua sepakat untuk mampir ke SD tercinta, untuk foto-foto. Nggak nyangka juga di SD lagi ada acara buka bersama, jadinya sekolah dalam keadaan terbuka. Dengan izin kepala sekolah saat ini, kita semua boleh masuk untuk sekedar nostalgia. Sayang nggak ada yang bawa kamera DSLR, jadinya ya pakai kamera saya yang seadanya saja. Tapi nggak masalah, jiwa narsis saya akibat aktifitas sebagai Blogger masih tampak kok di acara ini. Haha…
Dari sekolah, kita masih pingin nongkrong. Rencananya dari sebuah cafe di dekat sekolah situ, tapi karena penuh akhirnya beranjak ke cafe lain. Eh ternyata, cafe yang dituju juga rame. Alhasil kita terdampar di cafe Hotel Montana. Yang namanya jaman teknologi, begitu duduk di cafe, yang pertama dipantengin ya handphone sendiri-sendiri. Yang update status lah, bales BBM lah, cek email lah, ngetweet lah. Karena sudah larut malam, nggak lama juga kita di sana. Satu-persatu berguguran pulang dengan berbagai alasan.
Ini memang sebuah acara buber yang cukup berbeda dari biasanya. Kalau buber SMA kemarin, masih terkesan terkotak-kotak dengan teman dekat masa SMA itu. Buber SD yang memang sudah lama gak ketemu ini, kita benar-benar membaur satu sama lain. Nggak ada kelas A, nggak ada kelas B, ataupun kelas C. Yang penting, kita sama-sama happy. Seperti dapat kenalan baru dengan masa lalu yang serupa. Tapi sekali lagi, sayang nggak banyak yang bisa hadir.
Melihat antusiasme teman-teman yang hadir, sepertinya bakal lebih asyik nih kalau dibikin acara yang lebih besar dan terstruktur. Acara yang bisa mengumpulkan teman-teman SD tanpa latar belakang gank jaman dulu. Acara yang lebih berarti sebagai sebuah kisak klasik untuk masa depan. Kira-kira, akan jadi sekedar wacana saja, atau bakal terlaksana ya?