• Home
  • /
  • Life Journey
  • /
  • Ma Chung Story – Part 6 – Perjalanan Menapak Realita Hidup

Ma Chung Story – Part 6 – Perjalanan Menapak Realita Hidup

Tahun ke-4, mengenal besarnya dunia luar…

Buat yang belum baca post sebelumnya, bisa diubek-ubek di sini:
Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5

PKL yang menjemukan

Akhir semester 6 menuju semester 7, seperti mahasiswa pada umumnya, ada sebuah mata kuliah wajib dengan nama PKL (Praktek Kerja Lapangan) yang harus diselesaikan. Kebetulan karena salah satu teman saya sudah mendapat link masuk ke salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, Semen Gresik, maka saya ikutan deh. Saya, Bayu, Donny, dan Fahmy dijadwalkan selama sebulan kerja praktek di perusahaan tersebut.

Tidak banyak yang bisa diceritakan di PKL ini, karena memang overall kita di sana nganggur. Dulu saya pernah bikin postingan di blog saya sebelumnya, yang sekarang tentu saja sudah expired. Intinya, PKL kali ini tidak memberi banyak tambahan ilmu bagi saya. Dan justru karena itu, saya malah bingung mau bikin laporan seperti apa.

Alhasil saya mengambil keputusan untuk PKL ulang bersama Alexander dan David Rozando, teman yang dulu merintis Mimi Creative di awal. Kita mengerjakan aplikasi website sebuah perusahaan, yang ujung-ujungnya juga gak dipakai, entah karena apa. Untungnya dari sini saya dapat cukup banyak ilmu otodidak, yang pastinya banyak saya pelajari sendiri.

Sekarang sih, jamannya saya jadi pengusaha, saya justru pingin PKL lagi bener-bener di perusahaan-perusahaan besar. Pinginnya belajar tentang gimana business process di perusahaan tersebut. Belajar untuk bisa ditiru dan dimodifikasi menjadi lebih baik. Sayangnya, saat ini status saya sudah pengangguran.

Komunitas, kegiatan eksternal, dan organisasi lain

Menjelang waktu lulus, saya sadar akan pentingnya beradaptasi dengan dunia luar. Saya sadar meskipun saya sempat mencapai posisi puncak di tempurung ini, saya masih belum ada apa-apanya dibandingkan orang-orang di dunia luar. Terlebih lagi tentang saya sebagai programmer, saya menganggap diri saya masih cupu.

Waktu semester 7, sengaja saya nggak ngambil SKS sebanyak teman-teman yang menargetkan semester 8 hanya tinggal skripsi. Saya ngambil justru hanya 15 atau 16 sks (saya lupa tepatnya), sehingga saya bisa merasakan waktu luang yang lebih. Di waktu luang tersebut, apa yang saya kerjakan?

Menulis di PC Media masih saya lanjutkan. Kebetulan juga, karena dosen terbaik saya akan melanjutkan studi ke Jepang, saya mendapatkan jatah menulis lagi untuk tabloid PC Mild. Alhamdulillah, pemasukan finansial saya berarti semakin bertambah. Nama saya pun semakin terkenal sebagai penulis majalah nasional di Indonesia.

Di tahun ini pula saya gencar-gencarnya ikutan berbagai milis dan group, terutama yang berkaitan dengan dunia programming dan project management. Mengingat, saya sedang merintis sebuah usaha di bawah nama Mimi Creative, tentu sebagai leader saya harus punya wawasan luas. Alhasil, ilmu saya sedikit lebih banyak daripada teman-teman saya, bahkan teman yang di luar kampus.

Komunitas lokal pun tidak kalah gencar saya ikuti. Ada komunitas Blogger Ngalam yang masih aktif hingga saat ini, bahkan menjadi ketua teraklamasi. Komunitas Linux Malang pun juga saya masuki. Organisasi bisnis lokal pun saya ikuti, yaitu Asosiasi Manajemen Indonesia Cabang Malang (AMA Malang), yang kini saya jadi salah satu pengurusnya. Masih banyak lagi komunitas lain yang saya ikuti.

Keberuntungan di semester 7

Di semester 7 itu, saya juga mengalami banyak keberuntungan akibat kebangkitan saya dari keterpurukan. Bagi saya, mencoba banyak hal bukanlah suatu hal yang merugikan. Saya juga mencoba untuk sering-sering melihat ke atas, sebagai motivasi saya.

Karena ikutan menjadi anggota AMA Malang, saya juga mendapatkan banyak pelajaran dari seminar-seminar yang dilaksanakan. Kenalan saya pun semakin banyak, terutama dari kalangan pengusaha. Mental saya pun semakin terbentuk, dan saya semakin bertekad untuk langsung menekuni dunia usaha setelah lulus nantinya. Berbagai strategi saya pikirkan untuk membesarkan Mimi Creative.

Oiya, kebetulan karena tahun ketiga sebelumnya saya memanfaatkan dana beasiswa dari Student of the Year 2009, jatah beasiswa VDMS saya yang hanya bisa mengcover 50%, bisa saya gunakan di tahun keempat ini. Karena 50% + 50%, bisa dibilang kuliah saya tahun itu gratis sepenuhnya. Belum lagi sisa beasiswa yang bisa saya gunakan untuk pengembangan diri, seperti les EF (English First) dan Bahasa Jepang.

Di akhir semester 7, saya juga mencoba kegiatan yang berbeda dari yang lain. Melalui ajakan dari Umi, saya ikutan kegiatan dari IIWC, sebuah NGO yang berpusat di Semarang. Kebetulan saya dapat jatah kegiatan bernama Mangkang Camp. Sempat saya bikin reportase-nya kok, sayangnya hanya sampai hari ke 10 karena males nulis. Hehe…

Seluruh foto Mangkang Camp 13 ini bisa dilihat di Facebook

Semester 8 penuh anugrah

Masuk ke semester 8, saya tetap seperti biasanya. Saya mengambil tepat 12 sks, dengan perhitungan saya lulus dengan SKS diakui pas 144 sks (aktualnya saya ambil 150sks). Santai, dengan waktu luang yang cukup banyak. Meskipun, waktu luang itu sebenarnya saya gunakan untuk berbagai kegiatan produktif lainnya. Dan juga ada masa-masa skripsi yang cukup berat juga.

Meskipun demikian, saya tetap semakin aktif di berbagai komunitas. Kebetulan juga saya mencoba salah satu kompetisi pemuda, dengan nama seleksi PPAN 2011. Di sini saya juga dapat banyak teman baru yang luar biasa. Di waktu luang pagi hari, saya sering menyempatkan diri untuk rutin berenang. Dalam diri saya pun juga mengalami perkembangan, sehingga saya memiliki sebuah makna hidup. Bahkan di awal tahun, saya merancang Goal untuk tahun 2011 ini. Saya juga mulai untuk mengikuti beladiri Aikido secara rutin.

Jatah rubrik saya untuk naskah PC Mild semakin banyak. Beberapa saya assign ke teman-teman saya yang memang mampu. Sayangnya saya sendiri merasa semakin malas pada saat itu. Beberapa tugas kuliah terbengkalai (meski ujung-ujungnya tetap dapat nilai bagus). Mungkin karena saya sedang getol-getolnya garap project juga ya.

Karena pada semester 8 itu AMA Malang sedang dalam masa pergantian pengurus, saya mendaftarkan diri pada saat Muscab. Alhasil, saya terpilih juga menjadi pengurus periode ke depan. Di akhir semester 8 itu pula saya didaulat menjadi Ketua Teraklamasi Blogger Ngalam. Padahal waktu itu saya masih belum termasuk dalam hitungan anggota yang cukup aktif.

Sepeda motor dengan duit sendiri

Alhamdulillah pula, karena semakin stabilnya penghasilan saya, saat masih menyandang status sebagai mahasiswa, saya bisa mencicil sepeda motor sendiri. Setelah pilih-pilih, Pulsar 135LS lah yang saya pilih. Ini sesuai dengan salah satu prinsip saya untuk menjadi berbeda dari yang lain. Di awal semester 8 itu pula secara penuh saya nggak menerima uang saku dari orang tua.

Secara umum, semester 8 saya jalani dengan perasaan senang dan tenang meski sedikit galau. Entah kenapa sejak memulai senyum, semuanya berjalan begitu indah, apa pun yang terjadi. Saya juga jadi suka nraktir teman-teman kalo lagi kepingin. Terima kasih Tuhan.

Menjadi sarjana

Pengerjaan dan ujian skripsi kurang menjadi tantangan yang berarti. Mengapa? Karena memang saya mengerjakan apa yang bisa saya kerjakan. Tidak banyak hal baru yang saya pelajari dalam pengerjaan ini. Orientasi saya waktu itu hanya 1, yaitu lulus secepatnya dengan tanpa susah payah. Toh, nanti setelah lulus saya mungkin mempelajari banyak hal yang jauh lebih susah dari skripsi saya.

Tanggal 30 Juni 2011, fakultas saya mengadakan Yudisium. Nggak nyangka juga, ternyata saya menduduki peringkat kedua IPK tertinggi di jurusan saya. Alhamdulillah, tapi coba saja kalau waktu “kejatuhan” saya di semester 3 dulu nggak memberikan nilai BC, tentu saya jadi yang terbaik. Hehe…

Bersama keluarga, tapi kurang dua..

Tanggal 7 Juli 2011, di ulang tahun kampus saya yang keempat, secara resmi saya menyandang gelar S.Kom (Sarjana Komputer). Ya, saya diwisuda setelah bersusah-payah berjuang selama 4 tahun menyandang jabatan MAHASISWA. Secara resmi pula saya menyandang jabatan sebagai PENGANGGURAN.

Hikmahnya…

Dari perjalanan tahun keempat saya, ada banyak hikmah yang bisa diambil. Hikmah bagi saya, maupun bagi yang mau baca post ini sampai baris paling bawah. Beberapa hikmah yang bisa saya tuliskan antara lain:

  • Selalu lakukan hal terbaik di setiap waktu. Kenyamanan tahun keempat ini tentu tidak lepas dari perjuangan tahun-tahun sebelumnya. Kenyamanan setelah lulus pun, tentu langsung atau tidak juga efek dari tahun keempat ini.
  • Mengikuti kegiatan di luar kampus sebelum lulus bisa meningkatkan kemampuan adaptasi ke dunia kerja.
  • Tentukan orientasi masa depan (terutama untuk pasca lulus) jauh-jauh hari, setidaknya di tahun keempat kuliah.
  • Bagaimanapun, kunci sukses utama bagi orang yang sudah terlanjur menyandang jabatan sebagai Mahasiswa, adalah LULUS dulu!

Dengan ini selesai sudah cerita perjalanan panjang saya dari awal masuk kuliah hingga lulus. Mungkin saya akan menulis part terakhir tentang kegiatan saya tepat setelah selesai kuliah, mungkin juga tidak. Karena Anda semua bisa membaca berbagai post lanjutan saya di blog ini. Berbagai kegiatan tetap saya dokumentasikan di sini. Semua semata-mata untuk dokumentasi pribadi saya. Bila itu memang bermanfaat bagi orang lain, silahkan baca dan share sesuka Anda.

Saya sangat bersyukur bisa 4 tahun berada di Universitas Ma Chung yang tercinta dengan berbagai cerita yang ada di sana. Saat ini ingin sekali saya bisa kembali menjadi mahasiswa lagi. Namun waktu telah berputar. Saya punya takdir dan kewajiban bagi hidup saya yang sekarang.

16 Comments

Leave a Reply to Haqqi Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.