• Home
  • /
  • Tag Archives:  Reflection

Tertawakan yang Patut Ditertawakan

Ceritanya barusan gak sengaja baca quote di sebuah akun twit yang isinya kata-kata bijak. Kayak gini nih quote-nya.

You can tell how smart people are by what they laugh at.

Tina Fey

Jadi teringat betapa aneh rasanya waktu saya tertawa terhadap suatu hal yang mana orang-orang di sekitar saya gak tertawa. Bukan salah mereka sih, tapi memang wajar kalau mereka gak tau apa yang saya tertawakan.

Ya, Saya Introvert

Berdasarkan tes kepribadian yang saya ambil di website MyPersonality.info, tertulis dengan sangat jelas bahwa saya adalah seorang INTJ. Hasil tes terakhir, saya 58% lebih ke arah introvert (42% extrovert). Ini masih lebih kecil daripada dulu waktu saya awal kuliah, seingat saya sekitar 70-80% level introvertnya.

Beberapa waktu yang lalu, saya menemukan sebuah gambar menarik di sebuah grup Facebook untuk orang INTJ (yang menurut riset termasuk golongan orang terlangka di bumi). Gambar itu adalah gambar yang Anda lihat di bawah ini.

intj

Dari gambar tersebut, sebagian besar memang sesuai dengan kepribadian saya. Dan mungkin, cocok untuk sebagian besar manusia introvert. Di post ini saya mau coba cerita sedikit tentang gambar tersebut.

Fashion-less

Punya kemeja cuma beberapa helai. Kalau foto acara resmi, pasti kesannya bajunya “itu-itu aja”.

Punya batik cuma beberapa helai. Sama. Kalau foto acara resmi, pasti kesannya cuma punya batik “itu-itu aja”.

Punya kaos unik / kualitas distro cuma beberapa helai. Sama juga. Kalau ada acara have fun yang perlu tampil sedikit keren, kaosnya pasti “itu-itu aja”.

Punya jaket favorit cuma 1 atau 2 dalam suatu periode waktu. Ini apalagi. Kalau foto waktu jaketan, kesannya cuma punya jaket “itu-itu aja”.

Punya sepatu / sandal, cuma 1 dalam satu waktu. Pilih yang praktis, bisa (dianggap) jadi sepatu tapi gak ribet pakainya. Ya, kalau foto full body pasti kesannya sepatu “itu-itu aja”.

Ya, beginilah saya. Bukan pemerhati fashion, termasuk fashion diri sendiri. Apalagi pekerjaan tidak menuntut untuk ketemu orang luar setiap hari. Di kantor cuma pakai kaos biasa, gak perlu dandan, dan gak pakai sepatu.

Dia Enak Duduk-Duduk, Sementara Saya yang Kerja Keras

Apakah Anda adalah seorang karyawan, yang pernah berpikir demikian ke pimpinan / owner perusahaan tempat Anda bekerja? Apakah Anda sedemikian merasa bisa mengalahkan owner Anda tersebut hingga Anda sangat terobsesi mengincar posisi yang sama atau lebih dari dia?

Setidaknya, ada 2 kemungkinan kondisi yang terjadi:

  1. Owner perusahaan Anda memang “cuma” duduk-duduk dan asal perintah.
  2. Anda tidak tahu bahwa di belakang, owner perusahaan Anda bekerja jauh lebih keras dari Anda (bahkan sudah sejak jauh sebelum Anda bergabung di perusahaan tersebut).

Saya gak tertarik untuk membicarakan kemungkinan yang pertama. Toh saya gak ada cita-cita jadi seperti yang pertama. Saya justru ingin memberikan pengertian kepada siapapun yang berpikir seperti judul post ini, namun sebenarnya Anda sedang ada pada kemungkinan kondisi yang kedua.

Tulisan ini bukan ditulis untuk bermaksud menyombongkan diri, namun hanya mencoba memberikan sudut pandang lain terhadap trend entrepreneurship berdasarkan sedikit pengalaman saya berwirausaha.

I to the E – Tentang Kepribadian

Saya gak tahu, yang namanya kepribadian itu berasal dari genetik, atau terpengaruh oleh lingkungan dan pengalaman hidup. Seseorang bisa saja memiliki sifat pendiam, suka memendam rahasianya sendiri, dan susah mencari teman. Ada lagi orang yang begitu ketemu orang baru, bisa langsung akrab. Yang mana kah Anda?

Gambar di bawah ini adalah hasil tes kepribadian saya, yang saya ambil secara online (gratisan) kira-kira waktu SMA. Hasilnya, saya INTJ. Ya! Saya, termasuk yang Introvert. Sejak kecil saya tergolong susah mencari teman. Berdiri di depan panggung dan dipandang sekian banyak tatapan mata itu “nggak aku banget”. Saya lebih suka di belakang, mengamati keadaan, sambil terdiam.

1234