Mendadak koki…
Lagi enak-enaknya nggarap kerjaan sendirian di rumah, tiba-tiba ada bunyi seseorang mengklonteng-klonteng pager. Sepertinya saya kenal tampangnya, tapi lupa namanya.Ya sudahlah. Orang itu ngasih sekresek dan bilang bahwa itu titipan buat nyokap. Yak, titipan yang cukup berat itu isinya cumi gedhe-gedhe. Saya bingung itu dari mana, tapi karena titipan, ya saya terima aja.
Nyokap pulang ke rumah, terus bilang kalau itu nitip teman yang lagi ke sendang biru. Ooooh, makanya kok banyak. Batin saya, siap-siap 5 hari makan cumi nih. Eh, belum selesai mbatin, bokap udah siap-siap eksperimen masak pertama, cumi goreng saos. Enak dan gurih sih.
Pikir-pikir, saya juga mau eksperimen ah. Salah satu cita-cita saya kan juga jadi koki — sebenarnya gak cuma koki, tapi kebanyakan cita-cita sih. Coba googling, berakhir dengan putus asa karena gak ada resep yang gampang nyari bahannya. Terpaksa jadinya memanfaatkan bahan-bahan yang ada di rumah aja. Tapi berbekal hanya dengan bahan itu saja, ternyata jadi juga masakan yang gak kalah enak dan gak kalah asin dari masakan-masakan di restoran.
Begini bahan-bahannya:
- Cumi-cumi – secukupnya
- Rumput laut kering – secukupnya
- Telur ayam – secukupnya
- Bawang bombay – secukupnya
- Garam, gula, dan merica – secukupnya
- Penyedap masakan – secukupnya (saya pakai bumbu rumput laut kering yang mirip bumbu mie kuah instan)
- Saus tomat – secukupnya
- Mentega – secukupnya
- Tepung maizena – secukupnya
Abrakadabra..!! Jadi deh. Bodohnya, udah pakai bumbu instan, terus ditambahin garam, padahal cumi-cumi dan rumput laut itu sudah cukup asin. Akhirnya, ya jadinya sedikit terlalu asin sih, tapi tetap enak. Sebenarnya ini dalam rangka memanfaatkan rumput laut kering yang sudah lama mendekam di lemari makan. Makanya lebih banyak rumput lautnya daripada cumi-cuminya.
Kenapa resep di atas semua isinya secukupnya? Lha daripada nanti saya dituntut karena menyebarluaskan resep yang belum pasti valid, nanti saya kena UU ITE deh. Ya mending situ coba-coba sendiri aja berapa yang pas. Hehe…
Saya sih hanya pakai cumi-cumi sebanyak 3 ekor ukuran sedang saja, karena takut nantinya malah jadi gak enak. Tapi akhirnya nyesel karena ternyata enak banget. Sementara telur ayam hanya 2 butir. Bawang bombay setengah butir saja. Merica, gula, dan garap gak saya hitung. Saus tomat mungkin cuma seperempat botol deh.
Langkah-langkahnya, telur pertama-tama dieseng-eseng dengan mentega juga. Terus bawang bombay dan sedikit bumbu dimasukkan. Setelah itu, masukkan cumi-cumi yang telah dipotong sesukanya dan sebelumnya sudah direndam bumbu mie instan + jeruk nipis. Tambahkan rumput laut hijau yang sudah dipotong beserta airnya. Udek-udek sambil ditambahin tepung maizena secukupnya sampe matang deh.
Karena seperti cumi-cumi di dalam hutan, makanya resep ini saya namakan….
Squids in the Forest
Sudah dicoba oleh 2 tester teruji, yaitu kedua adik saya. Katanya sih enak, cuma terlalu asin. Haha…
7 Comments
Les Privat Malang
July 18, 2011 at 2:09 pmMaaf, tapi penampilannya kok agak serem ya?? He he he
Salam perkenalan kakak…
Goiq
July 20, 2011 at 6:50 pmtampilan boleh serem, tapi makan masakan sendiri rasanya lebih menyenangkan drpd makan masakan koki paling terkenal sekalipun… itu menurut saya loh.. hahahaha
VJmaster
August 2, 2011 at 11:45 amAgak jijik liatnya
nophindahoz
August 5, 2011 at 10:43 pmwah pinter masak rupane mas iki.. ajariiiiinnn!!
Haqqi
August 8, 2011 at 12:02 pmkebetulan ae dadine enak iki mbak.. masio tampilan e ajur bin nggilani.. haha..
NoViE
September 15, 2011 at 6:49 pmHmmm.. saia suka sama cumi..
Kau harus bawakan ke kampus kapan-kapan ya?
Hahahahaha ^o^
Haqqi
September 15, 2011 at 11:30 pmkapan2 itu ya kalo dapat kiriman kaget kayak yg ini.. haha..