Botol Bekas Bisa Berharga Jutaan, Loh!

Dari judulnya, semacam peluang bisnis abal-abal. Habis itu dipasang di ads. Banyak yang visit, banyak yang daftar, banyak yang bayar, terus saya jadi milyader. Pfft, ini bukan soal itu.

Ceritanya Selasa tanggal 12 Juni 2018 kemarin, saya dan teman-teman @bloggerngalam dapat undangan dadakan dari B-walk. Awalnya gak ngerti nih, undangan sekedar makan-makan buka bersama atau gimana. Yawislah, karena dadakan (1 day notice) dan hampir bisa dipastikan teman-teman yang lain bakal susah hadir, saya pun menyempatkan hadir.

Walaupun sebenernya ada agenda buka bersama keluarga besar Bani Sun’an pula, saya coba bagi waktu. Saya sama nyonya berangkat duluan ke TKP yang notabene deket rumah. Si kecil Farza dititipkan neneknya, berangkat naik Grab ke lokasi buber keluarga. Dengan niat setelah acara dan buber B-walk, langsung cus acara keluarga.

Sampai di B-walk, saya ketemu sama yang ngundang (Mas Niko), sang manajer Sugoitei. Terus dikenalkan sama Mas Taufiq (yang awalnya gak ngerti beliau siapa). Sekilas melihat situasi, sepertinya B-walk ini dulunya adalah tempat futsal, terus di-remake jadi destinasi wisata edukasi.

Ada foodcourt, area foto-foto, rumah pohon, flying fox, hotel + villa, dan yang paling keren adalah museum recycle pertama di dunia (katanya). Lokasinya memotong anak sungai brantas yang tembus ke perumahan saya. Yang saya kurang ngeh adalah, ini ada rumah hobbit, tapi juga ada patung T-rex. Maksudnya apa? Meeeeh….

Lihat tuh, ternyata T-rex bisa satu scene sama hobbit.

Balik ke soal botol bekas.

Sekitar jam setengah 5, kami yang datang (cuma berlima) berkumpul di satu meja. Terus ada mas-mas berbadan agak besar, berkulit hitam, dan bertato, tiba-tiba membuka pembicaraan. Singkat cerita, ternyata beliau adalah orang yang sudah lama bergelut di bidang recycle botol plastik bekas.

Beliau pula yang dipercaya untuk mengelola museum recycle B-walk itu. Sudah buka? Untuk soft opening sih kabarnya sudah. Tapi belum semua ready. Jadi mohon maklum ya.

Setelah menceritakan secara singkat soal background kehidupannya, Mas Taufiq langsung demo gimana cara meningkatkan value botol plastik bekas, menjadi lebih bernilai. Kabarnya pula, hasil karyanya juga terjual ke luar negeri dengan harga jutaan. Mulai dari yang ukuran kecil, hingga patung seukuran manusia.

Tapi sebenarnya beliau gak sekedar menjual hasilnya saja. Mas Taufiq juga menyelenggarakan pelatihan recycle di B-walk tersebut. Sebelum kami datang, sudah beberapa kali pelatihan dilakukan di sana. Nah, Mas Taufiq memberi nama karyanya dengan istilah “Hot Bottles”, plesetan dari “Hot Wheels”.

Gak pake lama, sambil bercerita, gak kerasa karya sederhana Mas Taufiq sudah jadi. Berikutnya giliran kami sebagai peserta workshop ini yang langsung praktek. Untungnya kita udah gak perlu repot-repot motongin botol bekasnya. Sudah disediakan dalam bentuk potongan yang siap direkatkan dengan lem.

Alat dan bahan cukup sederhana:

  • Botol bekas (dipotong terserah imajinasimu),
  • Sedotan, sendok plastik, dan plastik-plastik bekas lainnya sebagai tambahan,
  • Gunting atau cutter,
  • Lem tembak, – tau kan? yang kayak pistol itu loooh..
  • Cat semprot untuk nambah keindahan.

Pelajaran awal adalah bikin miniatur Harley Davidson. Tapi gak harus Harley sih, sesuai imajinasi aja. Yang susah itu memang mbayangin kalau motor itu bagiannya apa aja. Alhasil, peserta lain (termasuk saya) nurut bikin Harley sesuai ajaran Mas Taufiq, sementara mas Sandy bikin miniatur sepeda pancal.

Seru-seru gimana gitu ngerakit potongan botol jadi sebuah karya. Sentuhan terakhir tetap dipegang Mas Taufiq, nyemprotin pylox. Katanya sih biar gak kotor. Nah, yang awalnya kelihatan kayak plastik disusun ditempel-tempel aja, setelah dicat, jadi lebih kereeeen…

Belum selesai workshop, adzan maghrib sudah berkumandang. Cepet-cepetan nempelin sisa part, terus buka bareng deh di food court bawah. Gak lama-lama, saya ijin capcus duluan untuk lanjut ke buber Bani Sun’an.

Mau nyobain serunya bikin karya pakai botol plastik bekas? Tinggalin komentar di sini ya, terus nanti bareng-bareng ke B-walk.

Eits, kamu juga bisa bikin sendiri loh di rumah. Jangan dibuang botol plastik bekasmu. Cuci dan keringkan, lalu berkaryalah sepuasmu.

Hasil karya seluruh peserta malam itu…

One Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.