Ini adalah repost dari status Facebook saya, di tanggal 9 November 2020 lalu. Setidaknya agar tersimpan di blog sendiri dan bisa dicari di Google. Beberapa kata ganti dan mention nama saya permudah, agar lebih nyambung dibaca di sini.
Si Hijau
Sepeda motor di foto ini aslinya adalah Honda Kharisma 125. Entah buatan tahun berapa. Sekitar 5 tahun lalu, walid beli dari tetangga. Bekas kontes katanya. Masih ada STNK, tapi sudah tidak ada BPKB-nya.
Waktu itu, memang sedang butuh sepeda motor. Tapi tidak ada biaya untuk beli baru. Maka berjodohlah akhirnya.
Sempat mau diurus BPKB-nya, tapi diurungkan karena harga pengurusan yang melebihi harga belinya.
Bagi yang sering bertemu walid di area Malang, pasti tahu. Sepeda motor inilah yang setia menemani berbagai undangan, pengajian, khutbah, ataupun sekedar silaturrahmi biasa.
Untuk aktivitas harian yang berpotensi melewati area pemeriksaan polisi, biasanya ada trik tersendiri. Sepeda motor dititipkan ke SD Islam Al-Ghaffaar, lalu pinjam sepeda motor yang ada di sana. Aman.
Luar biasanya, sepeda ini pernah dipakai walid pulang kampung dari Malang ke Lumajang, lewat jalur Bromo. Sendirian. Di umur walid hampir 60 tahun. Cek saja fotonya di Facebook.
Walaupun sepeda motor bekas kontes, sudah tidak standar, tidak ada surat-suratnya, namun walid tetap dengan nyaman menggunakannya. Saya akui, mesinnya juga masih sangat oke.
Si GTR
Sekitar Bulan Juli 2020 lalu, walid curcol pingin sepeda motor baru. “Kepingit” (kepincut) Honda Supra GTR, yang ada koplingnya. Pinginnya, bisa bonceng Ama untuk ikut sambang Mbahbuk yang lagi sakit di Lumajang. Tetap, lewat jalur Bromo.
Rencana awal walid ingin nyicil. Tapi atas saran saya, untuk sepeda tipe yang (maaf) kurang populer ini, lebih baik cari second yang masih bagus. Setelah browsing cari referensi, walid pun setuju.
Niat saya, akan menjadikan momen ini bagi saya dan adik Aviq untuk patungan memberikan hadiah. Tapi ternyata walid menolak. Cukup dengan ditambahin saja dananya kalau kurang, tapi tidak usah dibelikan. Ya begitulah walid, gak mau merepotkan anak-anaknya.
Bulan Agustus 2020, setelah beberapa kali survey, terjadilah akad jual beli dengan GTR bernopol Pandaan. Deal di 13 juta Rupiah. Alhamdulillah, sepeda motor hijau menuju masa istirahatnya.
1-2 minggu kemudian, GTR ini diservis total. Sudah enak pakainya. Sudah siap dibawa ke Lumajang lewat jalur Bromo, bonceng Ama Lenny Sun’an. Sudah siap keliling silaturrahmi berdua, menjelang masa pensiun.
Ternyata, takdir berkata lain. Belum sempat dibawa ke Lumajang, tanggal 9 Oktober 2020 lalu walid wafat. Belum genap 2 bulan sepeda motor ini dipakai walid.
Dijual dan Dilelang
Sekarang, kedua sepeda motor ini sudah tidak ada tuannya. Si Hijau dan si GTR.
Saya tidak perlu karena sudah ada sepeda motor. Aviq tidak perlu karena tinggal di Jakarta. Lubbi tidak cocok GTR karena pakai koplingan. Ama pun lebih nyaman pakai matic.
Setelah kami sekeluarga berdiskusi, maka kami putuskan untuk menjualnya. Daripada tidak ada yang memakai dan terbengkalai. Insyaallah, akan lebih bermanfaat untuk yang lainnya.
Dan pastinya, dananya bisa kami gunakan untuk keperluan lainnya yang lebih urgent dan important.
Rencana awal, memang mau jual langsung ke marketplace atau OLX. Tapi setelah pikir-pikir, ada baiknya juga posting di Facebook, lalu tag ke walid.
Siapa tahu, ada di antara teman-teman walid yang ingin menyimpan atau memanfaatkan peninggalan ini.
Siapa tahu, jauh lebih bermanfaat dan lebih dijaga apabila penerusnya adalah orang yang kenal walid.
Siapa tahu, ada yang sedang berbaik hati setidaknya membantu menyebarkan tulisan ini, sehingga akan laku lebih cepat.
Baru nanti setelah lewat 40 hari, kalau tidak ada yang berminat, akan kami post ke marketplace.
Harganya
Bagi siapapun yang berminat mengambil alih kepemilikan kedua sepeda motor ini, dipersilakan untuk menghubungi saya. Harganya saya tulis langsung di sini, tidak perlu kirim DM atau message seperti OL Shop – OL Shop biasanya.
Untuk Si GTR, kami jual sesuai dengan harga belinya, 13 juta Rupiah. Kondisi fisik dan mesin sangat bagus. Odometer di angka 23,8rb km. Namun pajak STNK sudah berakhir di 7 Oktober 2020 lalu. Harus segera balik nama, mumpung ada pemutihan.
Silakan dinego apabila cocok. Tapi kami juga sangat berterima kasih apabila tidak menawar, bahkan memberikan tambahan.
Khusus untuk Si Hijau, kami berlakukan lelang dengan harga awal 2,5 juta Rupiah. Penawar tertinggi yang berhak mendapatkannya. Kondisi fisik apa adanya, dengan tanpa surat-surat resminya.
Bukan, bukan sok-sokan ngartis, pakai acara lelang segala. Kalaupun tidak ada yang membelinya, kami berencana memberikan sepeda motor ini ke yang membutuhkan. Walau belum kebayang untuk siapa.
Monggo, silakan. Bagi yang berminat, silakan kontak via chat, nanti lanjut WA-an sama saya. Posisi kedua sepeda motor ada di rumah Sengkaling. Bisa langsung cek fisik.
Mohon maaf kondisi di foto dalam keadaan kotor, karena belum sempat mencuci sejak walid masuk rumah sakit. Matur nuwun.
nb: Mohon dibantu share ke kerabat lain.
Edit 15 Juli 2021:
Semua sepeda motor sudah laku awal tahun 2021. Terima kasih banyak.