• Home
  • /
  • Tag Archives:  Regret

Menghargai, Menikmati, dan Mensyukuri Masa Kini

Untukmu yang saat ini masih ragu

Post ini awalnya mau saya beri judul “Menghapus Masa Lalu”. Gambarnya pun awalnya akan saya tampilkan sebuah spion, yang menggambarkan pandangan ke belakang (masa lalu). Tapi setelah menulis beberapa ratus kata, akhirnya saya putuskan untuk menggantinya dengan kata-kata yang positif, dan gambar yang menenangkan hati.

Tidak ada manusia yang nggak punya masa lalu, kecuali orang-orang yang punya penyakit keterbatasan ingatan yang akan melupakan apa yang telah dilakukannya sesaat dia selesai melakukannya. Masa lalu, akan selalu ada. Sekuat apa pun kita berusaha melupakannya, akan tetap ada. Dan semakin kita berusaha untuk mengabaikannya, dia akan semakin ada.

Jejak Online Sang Sahabat

Saya tahu, suatu saat akan menghilang juga..

Baru baca milis BloggerNgalam, langsung saya cek benar apa nggak berita tentang tutupnya Friendster tanggal 31 Mei 2011 ini. Setelah membaca beberapa sumber, saya masih nggak tahu benar tidaknya berita tersebut. Yang pasti, sepertinya seluruh foto, komen, group, dan berbagai fitur Friendster akan dihapus untuk perombakan besar-besaran.

Saya pribadi sih, nggak masalah dengan penghapusan itu. Toh sekarang sudah jarang sekali, atau bahkan nggak pernah, buka akun Friendster itu lagi. Tapi tiba-tiba saya teringat dengan seorang sahabat lama yang nggak sempat menikmati era Facebook.

Surat Untukmu, Hai Sahabat…

Banyak mimpi yang harusnya bisa terwujud cepat bila bersamamu

Maaf, aku nggak ingat hari ulang tahunmu..
Maaf juga, aku nggak ingat tanggal wafatmu..
Maaf sekali lagi, aku ke makammu hanya setahun dua kali..
Masih banyak lagi kata maaf yang harus kuucapkan untukmu..

Maaf, cuma bisa majang nisanmu

Tapi, aku selalu mengingatmu kapanpun dan di manapun. Entah kenapa, penyesalan ini nggak pernah bisa hilang. Aku juga nggak berharap bahwa penyesalan ini bisa hilang. Mungkin penyesalan inilah yang bisa membuatku selalu mengingatmu. Penyesalan yang terlambat, untuk menyadari bahwa kaulah sang sahabat.