Sharing di #WikuFest3 (Hari Pertama)

Wikufest

Gak terasa, akhir-akhir ini, terutama bulan Januari ini jadi banyak undangan untuk “ngomong”. Setelah Selasa kemarin sharing di UKM @MW_Brawijaya, Jumat dan Sabtu ini saya sharing di acara Wikusama Festival 2014 di SMK Telkom Sandhy Putra. Insha Allah hari Selasa besok, saya ngisi talkshow-nya AMA Malang di radio Puspita FM.

WikuFest singkatan dari Wikusama Festival, yang diadakan setahun sekali. Wikusama sendiri (sepengetahuan saya), adalah ikatan alumni lulusan SMK Telkom Sandhy Putra Malang. Para alumni inilah yang ingin berkontribusi kepada adik-adik kelasnya, dengan pelatihan gratis dari pembicara yang telah berpengalaman di bidangnya. Tahun ini, WikuFest sudah yang ketiga dilaksanakan.

Awalnya sih, ditawarin oleh mas Bayu Indriarko selaku ketua panitia, yang juga tim Tomatech, untuk bantu sharing di acara ini. Saya iya-in langsung, toh saya juga hobby sharing. Hingga akhirnya agar menghemat waktu dan tenaga, saat tiba waktunya ditanya oleh panitia tentang topiknya, saya jawab tentang Business Model Canvas. Hehe…

Panitia menyediakan fasilitas hotel. Yang namanya fasilitas jelas harus dimanfaatkan dooonk. Meskipun rumah juga di Malang, tapi kan cukup jauh dari TKP. Hitung-hitung biar bisa mandi air panas. Kalau di rumah kan harus nyalain kompor dulu, wong gak punya water heater. Hehehe…

Saya menginap di salah satu hotel budget baru di Malang, Hotel Dewarna. Jam 9 malam saya meluncur dari rumah dengan sepeda motor saya, ke hotel ini. Hotel ini cukup unik, karena jalan masuknya hanya cukup 1 mobil saja. Jadi kalau ada mobil masuk, harus nunggu sampai di parkiran, baru mobil yang di dalam bisa keluar.

Kamarnya sederhana, dengan fasilitas yang minim. Tidak ada lemari, kasur pun sempit. Kamar mandi hanya menyediakan sabun dan shampoo, tanpa ada sikat gigi dan odol. Tidak ada bathub, hanya shower saja. Yang menarik adalah kaca kamar mandinya transparan, bisa dilihat dari tempat tidur. Terus, gimana hayo?

Yang agak mengecewakan sih, gak ada akses Internet gratis (dalam bentuk WiFi). Menurut saya WiFi sekarang sudah merupakan hal wajib yang dimiliki sebuah bisnis untuk publik, termasuk hotel. Akhirnya tentu saya harus tethering pakai HP nih.

Hari Jumat tanggal 24 Januari 2014, mulailah acara #WikuFest3 ini. Dimulai dengan pembukaan dan sambutan, tarian tradisional, setelah itu dilanjutkan dengan key note speaker pertama, Mbak Ollie dari nulisbuku.com. Cukup menarik sharing yang diberikan, apalagi kisah-kisah yang inspiratif.

Mas Bayu Indriarko ngasih sambutan pembukaan acara

Mas Bayu Indriarko ngasih sambutan pembukaan acara

Nah, yang bikin WikuFest ini berbeda dari acara lainnya adalah, pembicaranya buanyak banget. Sistemnya adalah satu harinya ada 4 sesi (3 sesi di hari kedua), yang masing-masing sesi ada 10 pembicara yang terbagi dalam 10 kelas. Pesertanya yang berasal dari kelas 2 dan 3 SMK Telkom Malang ini memilih kelas yang ingin mereka masuki untuk menjadi peserta. Jadi dalam keseluruhan acara, 1 siswa bisa menikmati 7 judul kelas yang berbeda.

Jadwal

Kebetulan hari ini saya mengisi 2 kelas. Yang pertama kelas jam 9:30 pagi (yang akhirnya molor jadi start jam 10:30), dan yang kedua adalah jam 14:45. Satu kelas maksimal terdiri atas 40 siswa. Dari informasi yang saya dapat, kelas saya penuh pendaftar. Tidak ada peserta penyusup, karena di depan setiap kelas sudah ada petugas absensi dengan scanner barcode, yang bisa secara otomatis mengetahui hak akses seorang siswa terhadap kelas tersebut.

Dengan slide presentasi yang sudah diatur sedemikian rupa, durasi 1 jam rasanya kurang. Standarnya slide saya ini adalah untuk seminar satu setengah jam. Jadinya saya percepat deh penjelasannya. Dan ternyata, dari 2 kelas yang saya isi, belum ada yang mengenal tentang Business Model Canvas ini. Tapi yang lebih menarik, anak SMK ternyata lebih haus ilmu daripada anak kuliahan. Mereka lebih serius mengikuti sesi, bahkan sampai mencatat isi slide.

Di sesi tanya jawab, cukup banyak peserta yang bertanya. Para penanya saya kasih cutting sticker Mimi Creative, yang sengaja saya bawa dari kantor untuk dibagi.

Bagi-bagi sticker

Setelah selesai, saya sadar bahwa materi saya ini mungkin cukup berat dan abstrak untuk diserap oleh otak anak SMK yang mindset-nya masih hal teknikal. Alih-alih penjelasan tools seputar bisnis gini, lebih baik diberikan motivasi, inspirasi, dan share pengalaman saja. Ah, sudahlah. Berdoa saja bisa dipahami dan bisa bermanfaat.

Malamnya, seluruh pembicara diundang ke Gala Dinner, di restoran Taman Indie Araya. Tentu diawali dengan sambutan serta kesan dan pesan dari berbagai pihak. Uniknya, setelah itu seluruh pembicara diberi cindera mata berupa karikatur diri. Nah, saya dapat juga tuh, seperti yang ada di foto ini. Mirip, gak?

Karikatur

Yang namanya Taman Indie, makanannya sudah jelas enak. Sesi makan-makan harus masuk giliran depan, daripada nunggu antrian prasmanan. Soto dagingnya mantap! Pingin tambah, tapi apa daya perut punya kapasitas. Setelah selesai acara, saya balik lagi ke Hotel tempat saya nginap.

Yang agak absurd di sini adalah, seringkali dapat pertanyaan “mas angkatan berapa?”, yang mana menanyakan seolah-olah saya adalah lulusan SMK Telkom. Lha wong saya ini dulu tes masuk aja gak diterima, kok ditanya angkatan berapa. Jadi saya ini termasuk golongan rejected, yang balas dendam justru dengan cara sharing ke yang masih belajar. Hehe…

Yaaa, semoga sharing saya di acara ini bisa bermanfaat bagi adik-adik SMK yang masih panjang perjuangannya. Terima kasih buat panitia yang telah memberikan kesempatan pada saya untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Salut selalu buat Wikusama. Kalau memang presentasi saya menarik, siapa tahu diundang di WikuFest tahun depan. Sampai jumpa!

15 Comments

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.