Salah satu kiat hidup saya saat ini
Pernahkah Anda mem-blame atau menyalahkan nasib bila Anda mengalami suatu keadaan yang mengecewakan Anda? Pernahkah Anda merasa bahwa takdir begitu jahatnya kepada Anda apa pun yang Anda lakukan? Atau, pernahkah Anda jatuh dalam suatu kondisi yang membuat Anda terpuruk sehingga merasa dunia begitu kejam kepada Anda?
Barusan saya membaca salah satu status teman, yang membuat saya terinspirasi untuk menulis ini. Bukan sepenuhnya karena perkataan teman tersebut, namun karena apa yang dia tuliskan membuka kembali sedikit ingatan saya tentang bagaimana saya bisa menjalani hari-hari dengan enjoy. Ya, hari-hari yang kini saya jalani.
Padahal saya nggak ujug-ujug bisa seperti ini. Tidak banyak yang tahu bahwa saya pernah mengalami keterpurukan yang mendalam beberapa kali. Suatu kondisi di mana saya menjadi tidak dapat merasakan apa pun nikmat yang Tuhan berikan kepada saya. Ya, saya tidak dapat merasakan apa pun.
Dalam kondisi seperti itu, saya nggak mau terus terpuruk donk. Bodohnya kalo terus seperti itu. Saya harus bangkit kembali! Hidup masih panjang, namun hanya sekali!
Tapi, memang nggak mudah untuk kembali ke kondisi tenang dan merasa bahagia. Nggak mudah.
Berbagai kegiatan yang saya rasa dapat mengalihkan pikiran saya dari “kesuraman” itu saya lakukan. Jalan sama teman, main game, menghabiskan waktu dengan keluarga, aktif di organisasi dan komunitas, sampai ikutan berbagai seminar, termasuk seminar motivasi. Semua kesibukan saya lakukan, hanya untuk “mengalihkan” saja dari pikiran suram, bukan mengganti menjadi perasaan bahagia.
Dari semua itu, saya mendapatkan satu kesimpulan yang paling utama. Satu kunci sederhana yang bisa mengubah semuanya. Bahkan, mengubah hal-hal yang awalnya susah diubah.
Senyum. Ya, senyum. Sebuah kondisi di mana otot di pipi tertarik ke samping yang membuat bibir memanjang sedikit naik. Sebuah kondisi di mana wajah kita tampak lebih menarik. Dan kondisi ini dapat lebih sempurna bila diiringi dengan mata yang berbinar, serta hati yang tulus. Dan ini, mudah sekali.
Sejak saya tahu pentingnya senyum, saya melakukan itu di berbagai kegiatan saya. Bertemu dengan orang lain, teman, keluarga, tukang parkir, kasir supermarket, sampai dengan tukang tambal ban (yang tentu saja dalam kondisi ban bocor yang menyebalkan), saya selalu mencoba untuk senyum. Bahkan waktu perjalanan naik motor pun, saya selalu berusaha untuk senyum.
Nggak ada kursus yang mengajarkan tentang senyum. Semua itu harus dilakukan sendiri, dari dalam diri. Diawali dengan paksaan dari diri, yang nantinya akan menjadi kebiasaan.
Apa yang terjadi? Semua berubah. Bukan keadaan yang seketika berubah menjadi apa yang saya inginkan, melainkan perasaan saya yang ikutan tersenyum, karena bisa memandang segala keadaan dari sisi yang berbeda. Sisi yang bagaimanapun tetap membuat saya bahagia.
Alhamdulillah, sejak membiasakan senyum, saya merasa tidak pernah ada kejadian buruk menimpa saya. Sebab seburuk apa pun itu, saya tetap bisa tersenyum, karena saya bisa melihat dan mengambil pelajaran dari sisi lainnya. Justru setelah membiasakan senyum, ada begitu banyak kebahagiaan yang datang kepada saya, entah bagaimana bentuknya. Seakan-akan, dunia sudah tersenyum kepada saya.
Berkat senyum, saya hampir saja lolos menjadi salah satu calon perwakilan PPAN 2011. Berkat senyum, alhamdulillah perjalanan usaha saya semakin lancar. Berkat senyum, tentu saja penghasilan saya juga semakin lancar. Berkat senyum, saya semakin punya banyak teman. Berkat senyum, saya bisa membuat senyum orang lain. Dan masih baaanyak lagi manfaat senyum.
Mengapa bisa demikian? Ada banyak alasannya. Silahkan googling tentang manfaat dan keutamaan senyum. Ada banyak teori di sana. Saya pun punya teori sendiri, yang mungkin akan saya share di post lainnya kalau sempat. Yang penting, dari post ini setidaknya Anda bisa mengambil satu kesimpulan.
Senyum adalah kunci hidup tenang dan bahagia. Tersenyumlah untuk diri sendiri, dan juga orang lain yang saat itu bisa melihat senyummu.
8 Comments
fajarembun
December 10, 2011 at 2:07 pm🙂 senyuman lah seikhlas hati… *teringat nasyid.. #eh
Goiq
December 11, 2011 at 11:07 ambetul Qi, kondisi dongkol gimanapun kalo dibawa senyum pasti perasaan kita jauh lebih baik daripada menggerutu dan marah-marah
Haqqi
December 11, 2011 at 2:42 pmyup.. senyum itu membawa berkah, buat diri kita sendiri maupun untuk lingkungan sekitar.. bayangin kalo kondisi dongkol kita marah-marah, yang ada malah lingkungan gak suka sama kita.. dan semakin dongkol deh keadaannya..
Atri Sriwardhani
December 26, 2011 at 3:02 amTuliasannya bagus, kadang kita bisa mamberi uang, bantuan, pekerjaan, tapi cukup senyum dan niat baik utk bisa membantu orang lain. Plus jadi awet muda….dan bisa mmbahagiakan orang….Jangan pernah berhenti memberi senyuman terbaikmu….
Haqqi
December 27, 2011 at 8:54 pmyup.. senyum itu penting untuk energi kehidupan.. *halah
Putty
January 1, 2012 at 12:22 amwah…artikel ini lebih dalem..hehehe….*senyum*
Haqqi
January 14, 2012 at 11:06 pmeh, masa sih mbak? ini artikel cuma nulis mengalir gitu aja loooh..
Ida
March 18, 2015 at 2:09 pmBismillah, br nyadar kalo tulisan2ny sedari awal lumayan bagus2 ms haqqi. Le’ me try dah.#thanks=D