• Home
  • /
  • Tag Archives:  Family

Pelajaran dari 500 Rupiah

Beberapa belas tahun lalu, ada seorang anak, yang mungkin masih kelas 1 SD. Masa di mana uang saku yang diberikan orang tuanya hanya 100 rupiah sehari. Tanpa dia tau berapa uang saku teman-teman lainnya, dia tetap menikmatinya. Bahkan, masih sempat berbagi dengan teman yang malah tidak punya uang saku untuk sekolah. Ya, orang tuanya selalu mengajarkannya untuk berbagi. Kepada yang kurang mampu tentunya, bukan kepada yang sok tidak mampu.

Hari demi hari berjalan, hingga tanpa sadar dia punya uang sejumlah 500 rupiah. Jumlah yang sama dengan tabungan 5 harinya dia, apabila berjuang penuh menahan diri untuk tidak menjajakan uang sakunya. Memang bukan jumlah yang besar, namun sudah cukup untuk meraih kebahagiaan sejenak. Ingin sekali dia menjajakan sesuatu yang tidak biasanya dia bisa beli.

Eksperimen : Squids in the Forest

Mendadak koki…

Lagi enak-enaknya nggarap kerjaan sendirian di rumah, tiba-tiba ada bunyi seseorang mengklonteng-klonteng pager. Sepertinya saya kenal tampangnya, tapi lupa namanya.Ya sudahlah. Orang itu ngasih sekresek dan bilang bahwa itu titipan buat nyokap. Yak, titipan yang cukup berat itu isinya cumi gedhe-gedhe. Saya bingung itu dari mana, tapi karena titipan, ya saya terima aja.

Nyokap pulang ke rumah, terus bilang kalau itu nitip teman yang lagi ke sendang biru. Ooooh, makanya kok banyak. Batin saya, siap-siap 5 hari makan cumi nih. Eh, belum selesai mbatin, bokap udah siap-siap eksperimen masak pertama, cumi goreng saos. Enak dan gurih sih.

Muhammad Fauzil Haqqi, S.Kom.

A New Beginning

7 Juli 2011. Di ulang tahun kampus saya yang ke-4 ini, secara resmi seuntai tali yang ada di topi wisuda saya, dipindah dari kiri ke kanan oleh Rektor. Yap, kata orang sih, kalau nggak wisuda ntar gelarnya kurang mabrur. Meski wisuda di kampus saya ini bisa dibilang tergolong cukup mahal, Alhamdulillah saya masih punya rejeki untuk bayar sebagian pakai uang saya sendiri.

Bersama keluarga, tapi kurang dua..

Alhamdulillah, 30 Juni 2011 kemarin secara resmi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung mengadakan yudisium untuk mahasiswanya. Saya termasuk dalam 63 mahasiswa yang teryudisium dengan predikat “dengan pujian”, anggap saja sama seperti Cum Laude di kampus lain lah. Dengan itu, secara resmi saya juga menyandang gelar S.Kom. di nama saya ini, yang awalnya panjang jadi tambah panjang.

Nikmatnya Susu

Ngga bermaksud nangkep keyword gak bener loh… Hehe…

Semua sudah tahu, kalau susu itu baik untuk kesehatan. Karena menyangkut masalah kesehatan, nggak heran kalau susu itu mahal. Dari susu bayi, sampe susu buat penderita osteophorosis, harganya selangit. Susu kotakan buat anak-anak, sampe susu untuk bikin perut kotak-kotak, juga gak bisa dibilang murah. Susu yang udah basi yang namanya berganti jadi yoghurt pun gak kalah mahal. Ckckck…

Saya suka minum susu, bukan cuma karena sehat, tapi karena emang enak. Dulu waktu SD, jajanan favorit saya waktu istirahat adalah susu KSB (Koperasi Susu Batu), yang waktu itu bisa dibilang murah (lupa harganya). Saya juga pembeli rutin susu real good waktu awal-awal keluar dulu, yang masih kemasan 200ml. Sekarang sih, dengan harga lebih mahal, kemasannya cuma 120ml. Jadi males belinya, nanggung di perut.

Salad Buah

Makanan ringan di Sabtu siang

Enaknya salad sampai ke lidah

Hari ini benar-benar hari malas. Entah kenapa kok nggak mood dari pagi. Padahal dari pagi udah buka NetBeans dan seperangkat user guide buat coding, tapi gak ada satu barispun yang saya ketik. Akhirnya, malah bikin blog post deh. Hehe…

Saya bukan orang barat, tapi saya suka makanan barat. Dari roti, burger, pizza, olahan kentang, olahan gandum, dan salah satunya salad. Tapi kali ini yang saya makan adalah salad buatan sendiri, bukan beli langsung jadi. Ceritanya, waktu Om saya yang mantan koki Pizza Hut datang ke rumah, dimanfaatkannya dimintai tolong lah oleh nyokap buat bikin mayonaise.

Bromo – Bani Sun’an in Action

Ketika sebuah keluarga besar wisata alam

Acara ini sebenernya sudah minggu lalu, tapi lagi-lagi baru sempat nulis postingnya. Sudah sejak lama keluarga besar saya, bani Sun’an (nama kakek saya), nggak pernah keluar bareng. Kalau nggak salah, sejak kesehatan nenek saya sudah semakin parah. Waktu kecil dulu, sering banget keluarga besar saya ini jalan-jalan entah kemana, rame-rame. Jadi kangen. Tapi setelah para cucu-cucu udah besar semua, pasti ada aja alasan kenapa nggak bisa keluar bareng.

12