Salah satu mimpi saya
Sekarang jamannya berwirausaha. Dimana-mana ada seminar tentang bikin usaha sendiri. Kampus-kampus yang mengedepankan pengajaran entrepreneurship juga semakin banyak bermunculan. Yah, salah satunya memang kampus saya sih. Usaha yang mau dilakukan bisa berbagai macam. Dari makanan sampai alat berat juga bisa. Saat ini, makanan memang masih menjadi ladang wirausaha yang menjamin. Gimana gak menjamin, setiap manusia kan butuh makan. Setiap ada acara makan-makan, pasti lebih milih ke rumah makan atau manggil catering biar gak repot. Akhirnya, semakin berjayalah para entrepreneur bidang makanan. Tapi kalo nggak benar-benar punya skill masak, atau benar-benar bermodal untuk bayar tukang masak yang bagus, ya tetep aja repot.
Bidang lain yang cukup “berladang” saat ini adalah dunia Teknologi Informasi. Blogging, online shop, main-main di forum, online writer, dan sebagainya menjadi kegiatan yang bisa menghasilkan uang. Buat yang mau benar-benar freelancer, bisa masuk ke getafreelancer.com. Buat yang mau jualan, juga banyak tempatnya. Yang mau produksi, bisa bikin theme atau program-program yang disebarin lewat internet. Cloud application berbasis servis juga semakin marak beredar.
Seberapa besar sih peluang sukses untuk berjuang di dunia Teknologi Informasi?
Bisa dibilang sangat besar, bisa dibilang sangat kecil. Tergantung dimana Anda bermain, dan seberapa keras usaha Anda. Oke, saya akan lihat diri saya sendiri sebagai perbandingan. Saya bukan orang berduit. Juga bukan orang yang benar-benar ahli dalam hal tertentu. Bahasa Java? Pas-pasan. PHP? Apalagi. Bahasa yang lain malah belum nyoba.
Saya pernah mendengar opini dosen saya, yang lebih suka “bermain” di low level. Beliau berniat untuk melakukan sesuatu yang jarang dilakukan orang lain. Ya, beliau mengembangkan suatu bahasa pemrogramannya sendiri. Tanya kenapa? Ternyata salah satu alasan beliau adalah di bidang itu akan lebih mudah untuk bersinar, karena saingannya sedikit. Memang benar sih, ya karena pasarnya sendiri juga sedikit. Gak tau lagi deh.
Kalau pingin bermain di ranah yang lebih atas, sebut saja bikin software. Nah, software sendiri itu luas. Nggak ada orang biasa yang sebodoh-bodohnya mau ngembangin search engine tanpa ada dukungan kuat dari sebuah perusahaan. Siapa sekarang yang bisa menyaingi Google? Bing aja yang notabene milik perusahaan besar Micr*soft susah payah mau ngejar. Jelas itu bukan pilihan yang baik.
Tunggu-tunggu, dari yang saya bahas secara singkat di atas, sudah jelas ada parameter penting untuk sukses di dunia IT. Yup, saingan. Dengan banyaknya saingan, akan semakin susah untuk bersinar, seperti kata dosen saya itu. Apalagi untuk main di level atas.
Mau main di dunia per-template-an website? Memang pasarnya besar. Banyak yang butuh website setiap harinya. Tapi, yang mengejar peluang ini juga banyak, dan nggak tanggung-tanggung. Banyak expert yang gila di luar sana. Lihat source code buatannya aja, gak kebayang gimana proses saya mengejar ilmunya. Sementara teknologi di dunia IT terus berkembang, saya mesti mengejar dengan beban yang lebih dari mereka. Bisa nggak ya?
Mau main di dunia sistem informasi? Lagi-lagi peluang yang sama besar, tapi juga banyak saingannya. Banyak yang menguasai seputar ilmu sistem informasi. Dengan dasar yang kurang kuat sebagai mahasiswa S1 ini, sulit rasanya ngejar software house yang sudah berpengalaman. Perjuangan yang berat.
Mau ikut kerja di software house orang? Itu sih namanya bukan entrepreneur. Akhirnya malah jadi kuli aja. Dengar cerita-cerita programmer yang kerja di orang lain, bilangnya mereka serasa jadi kuli. Hm, susah juga ya. Terus gimana?
Nah, saya sebagai mahasiswa Teknik Informatika juga pingin bikin usaha sendiri. Pinginnya setelah lulus bukan bekerja sama orang, tapi sudah mempekerjakan orang. Memang sih banyak saingan dan perlu perjuangan keras. Saya juga nggak mungkin cuma kerja sendiri. Tapi semua harus dimulai dari sekarang Untung ada beberapa teman yang mau diajak sama-sama kerja bakti di awal untuk merintis sebuah usaha di bidang Teknologi Informasi. Thanks buat Davied dan Alex. Mari kita lanjutkan perjuangan kita!!! Meski masih sebuah mimpi, tapi suatu saat pasti jadi kenyataan. Haha.