Saat ini saya sedang membaca (lagi) buku Business Model Generation, karya Om saya, Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur. Bab yang saya baca adalah tentang salah satu teknik dalam pembuatan Business Model, yaitu teknik bernama “Ideation”.
Proses teknik Ideation ini memiliki beberapa bentuk. Bagian awal tentu saja adalah tentang komposisi tim dalam melakukan brainstorming. Disarankan dalam buku ini, tim harus terdiri atas orang-orang yang:
- dari berbagai unit bisnis berbeda
- dari rentang umur yang berbeda
- dari beberapa area keahlian
- dari tingkat senioritas yang berbeda
- dari berbagai macam pengalaman
- dari background budaya yang berbeda
Setelah itu, dalam proses brainstorming pun ada aturan menarik. Aturan-aturan ini jika dilaksanakan dapat memaksimalkan jumlah ide menarik yang diciptakan.
Stay Focused
Sejak awal, tentukan dalam bentuk sebuah kalimat tentang masalah yang akan dibahas. Idealnya, jika kita berbicara tentang ide bisnis, hal ini tidak jauh dari “customer need”. Jangan membuat diskusi menjadi terlalu lebar, selalu kembali ke masalah awal. Harus fokus! Ingat, focus!
Enforce Rules
Terapkan dan perjelas aturan sejak awal kepada peserta brainstorming. Beberapa hal yang penting adalah “jangan terburu-buru menghakimi ide”, “satu percakapan dalam satu waktu”, dan “beri apresiasi terhadap ide gila”. Sang fasilitator brainstorming-lah yang harus meng-enforse aturan ini.
Think Visually
Tulis ide di atas kertas, atau buat sketsa (coret-coretan) di suatu layar yang seluruh peserta bisa melihatnya. Salah satu triknya adalah dengan menggunakan kertas tempelan “Post It” (Sticky Notes) di dinding. Hal ini mempermudah Anda untuk memindahkan ide tersebut dan mengatur ulang posisinya.
Prepare
Persiapan adalah hal yang penting sebelum brainstorming dalam kelompok. Persiapan ini bisa bermacam-macam, mulai dari diskusi dengan calon customer, jalan-jalan cari angin segar, riset sumber berita di Internet, atau hal apapun yang sesuai dengan topik yang akan dibahas.
—
Masih panjang sih baca bukunya ini (untuk yang kesekian kalinya). Dalam minggu ini setidaknya saya akan 3 kali presentasi tentang Business Model Canvas dalam undangan public speaking. Sepanjang yang saya rasakan, buku ini cukup banyak membantu saya dalam mendeliver ide-ide bisnis dan menuliskannya dalam sebuah rencana bisnis.
i am moving most things in my head to a mindmap. because brain is not for storage, it is for processing. pic.twitter.com/15KcQuH97Q
— M. Fauzil Haqqi (@haqqi) November 30, 2013
Salah satu tips yang saya terapkan saat ini adalah mengkombinasikan Mindmap dengan Business Building Block ini. Jadi ketika kepikiran sesuatu tentang bisnis yang lagi saya “brainstorm”-kan, langsung saya masukkan di Mindmap yang masing-masing akarnya saya tuliskan dalam bentuk Business Building Block ini. Saya juga bisa memvisualisasikan prioritas mana yang harus saya kerjakan di Mindmap saya.
2 Comments
elfarqy
January 20, 2014 at 10:08 pmdan aku kudu akeh belajar nang samean kayak e π
Haqqi
January 23, 2014 at 9:24 amAyooo, gelem join di salah satu startup? Sambil belajar sambil partneran.. π