• Home
  • /
  • Tag Archives:  Entrepreneur

Akhirnya, Website Baru Pictalogi.com Dirilis!

Gaes, pengumuman nih. Setelah beberapa bulan ini bertapa di depan laptop kesayangan, saya bersama tim Pictalogi.com akhirnya telah berbangga merilis versi baru websitenya. Versi yang awalnya rencana dirilis bulan Mei 2015 ini harus mundur hingga 1 Agustus 2015. Bukan kenapa-kenapa, karena memang kita pingin dalam rilis baru ini lebih matang secara tampilan, fitur, serta arsitektur untuk pengembangan ke depan.

pictalogi-site

Saya sendiri yang coding, bersama 1 orang programmer di kantor Mimi Creative. Bergantian bagi-bagi task untuk finishing semua fitur. Belum semuanya yang sudah kita garap ini dirilis sih, tapi pantau terus informasinya di Blog Pictalogi. Sekarang team lead-nya adalah Ghea, dibantu partnernya, Iklima. Seluruh pemrosesan otomatis namun tetap dengan sentuhan finishing tangan manusia, jadi bikinnya lebih terkesan personal.

Ruang Salah

Beberapa hari yang lalu, saya ngobrol cukup panjang dengan Bayu Sava, anak pertama dari (almarhum) Pak Johan Sava, pemilik Togamas. Siapa yang tidak kenal Togamas, toko buku yang sekarang sudah punya 24 cabang di seluruh Indonesia. Kami ngobrol cukup banyak hal, karena sudah sekitar setahun lebih tidak ketemu. Pertama kali ketemu dulu waktu dia pingin bikin website baru untuk usaha server game-nya, iGame Community.

Salah satu bahasan yang cukup menarik adalah tentang “ruang salah”. Susah mendefinisikannya secara tertulis, tapi akan saya coba.

Sharing di Radio PuspitaFM

Siaran Radio

Pagi ini saya sharing lagi tentang Business Model Canvas, sebuah tool yang sangat bermanfaat untuk memodelkan bisnis Anda. Kali ini saya sharing dalam sebuah talkshow session dengan nama “Simple Business”, di radio lokal PuspitaFM Malang.

Berawal dari obrolan sederhana dengan Mas Audi, salah satu anggota AMA Malang, saya diminta untuk mengisi sesi ini. Yang mana, ternyata acara kerjasama AMA Malang dengan pihak radio. Saya iyain aja, toh juga gak ada agenda urgent hari Selasa ini.

Sharing Bareng UKM Mahasiswa Wirausaha UB

Thanks for @MasSamid, salah satu anggota baru @bloggerngalam yang cukup aktif, memberi saya kesempatan untuk bisa sharing di UKM yang dia urus. Hari ini, setidaknya yang ketiga kali saya sharing di UKM Mahasiswa Wirausaha ini.

Yang pertama dulu waktu cangkrukan (ngopi) di sebuah cafe di Malang. Acaranya nyantai dan sayangnya saya lupa waktu itu saya sharing tentang apa. Maklum, sudah cukup lama, lebih dari setengah tahun yang lalu.

Acara kedua, bareng owner Saboten Shokudo

Acara kedua, bareng owner Saboten Shokudo

Yang kedua waktu ada acara di GOR Pertamina UB. Saya diundang untuk jadi narasumber talkshow tentang kewirausahaan. Ternyata saya sepanggung sama Haje Nia, pemilik dari restoran Saboten Shokudo yang sudah sejak lama ada di Malang. Yang namanya acara talkshow, di sini saya cuma cuap-cuap soal pengalaman dan tips kewirausahaan. Gak perlu bikin slide dan presentasi.

Tips dalam Brainstorming

Saat ini saya sedang membaca (lagi) buku Business Model Generation, karya Om saya, Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur. Bab yang saya baca adalah tentang salah satu teknik dalam pembuatan Business Model, yaitu teknik bernama “Ideation”.

Proses teknik Ideation ini memiliki beberapa bentuk. Bagian awal tentu saja adalah tentang komposisi tim dalam melakukan brainstorming. Disarankan dalam buku ini, tim harus terdiri atas orang-orang yang:

  • dari berbagai unit bisnis berbeda
  • dari rentang umur yang berbeda
  • dari beberapa area keahlian
  • dari tingkat senioritas yang berbeda
  • dari berbagai macam pengalaman
  • dari background budaya yang berbeda

Setelah itu, dalam proses brainstorming pun ada aturan menarik. Aturan-aturan ini jika dilaksanakan dapat memaksimalkan jumlah ide menarik yang diciptakan.

Dia Enak Duduk-Duduk, Sementara Saya yang Kerja Keras

Apakah Anda adalah seorang karyawan, yang pernah berpikir demikian ke pimpinan / owner perusahaan tempat Anda bekerja? Apakah Anda sedemikian merasa bisa mengalahkan owner Anda tersebut hingga Anda sangat terobsesi mengincar posisi yang sama atau lebih dari dia?

Setidaknya, ada 2 kemungkinan kondisi yang terjadi:

  1. Owner perusahaan Anda memang “cuma” duduk-duduk dan asal perintah.
  2. Anda tidak tahu bahwa di belakang, owner perusahaan Anda bekerja jauh lebih keras dari Anda (bahkan sudah sejak jauh sebelum Anda bergabung di perusahaan tersebut).

Saya gak tertarik untuk membicarakan kemungkinan yang pertama. Toh saya gak ada cita-cita jadi seperti yang pertama. Saya justru ingin memberikan pengertian kepada siapapun yang berpikir seperti judul post ini, namun sebenarnya Anda sedang ada pada kemungkinan kondisi yang kedua.

Tulisan ini bukan ditulis untuk bermaksud menyombongkan diri, namun hanya mencoba memberikan sudut pandang lain terhadap trend entrepreneurship berdasarkan sedikit pengalaman saya berwirausaha.

12345